Bagi pemilik bisnis, sangat wajib rasanya untuk melakukan transaksi setiap harinya, termasuk menjaga arus kas. Berbagai macam transaksi seperti pembelian bahan baku, penjualan, kredit, sampai ke transaksi kecil pastinya membuat para pemilik bisnis pusing untuk mengelolanya.
Tak jarang, pemilik bisnis hanya berorientasi pada berjualan, yang penting untung saja tanpa memikirkan kerugian sekecil apapun. Memang berorientasi pada keuntungan adalah hal yang penting bagi sebuah bisnis, namun bukan itu saja variabel utama yang diperhitungkan. Untuk membuat bisnis Anda semakin professional, Anda perlu membuat dan menjaga arus kas Anda!
Apa Pentingnya Laporan Arus Kas?
Bayangkan, Anda seorang pemilik bisnis kwetiau. Setiap harinya Anda melakukan transaksi di kedai Anda, dan mungkin Anda berpikir kegiatan utama yang mempengaruhi masuknya pendapatan dan pengeluaran Anda terdapat di pemesanan kwetiau, dan dengan begitu Anda tidak perlu membuat pencatatan.
Namun, hal itu keliru! Anda pasti harus membeli bahan baku di pasar, lalu memberi gaji kepada karyawan, melayani pembelian dari customer secara tunai, bahkan ada yang sampai menghutang, dan Anda sendiri lupa nominal hutang tersebut karena saking lamanya tidak ditagih. Berkaca dari hal tersebut, Anda sangat memerlukan laporan arus kas.
Lalu, apa itu laporan arus kas? Dan seberapa penting bagi keberlangsungan bisnis Anda?
Sederhanannya, laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat arus uang tunai (kas) Anda yang masuk dan keluar. Pencatatan arus kas ini sangat penting, karena dengan memonitor serta menjaga arus arus masuk dan keluar, Anda bisa menentukan pertimbangan dalam hal pengambilan keputusan strategi bisnis.
Baca Juga:
- Mau Bisnis Sukses? Terapkan Bisnis Model Canvas Praktis Ini!
- 3 Langkah Evaluasi Kinerja Karyawan Agar Bekerja Seperti yang Diharapkan!
Selain itu, dengan menjaga arus kas masuk dan keluar, Anda bisa melihat seberapa banyak dan pentingnya transaksi yang sudah Anda lakukan, serta apa saja transaksi yang masih terpiutang/belum dibayar oleh pihak lain.
Cara Menjaga Arus Kas Di Bisnis
Menurut Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, terdapat 3 cara menjaga arus kas di bisnis Anda supaya tetap sehat
Buat Laporan Laba-Rugi
Cara pertama dalam menjaga arus kas adalah dengan membuat laporan laba-rugi. Secara sederhana, laporan laba-rugi adalah hasil dari total seluruh omzet dan dikurangi dengan beban/biaya seperti beban gaji karyawan, beban operasional, bahan baku, dsb.
Profit and loss sangat penting bagi keberlangsungan sebuah bisnis. Salah satu pemikiran yang salah, namun sering terjadi di kalangan pemilik bisnis adalah para pemilik bisnis hanya sekedar “berjualan”.
Ketika produk/jasa tersebut terjual, mereka hanya memperkirakan keuntungannya saja, tidak berpikir apakah hasil dari penjualan tersebut rugi. Pemikiran ini harus dihindari, dan untuk memastikan apakah penjualan tersebut untung/rugi, maka harus dibuat laporan yang sistematis.

Buat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat aktivitas transaksi yang terjadi secara tunai. Aktivitas arus kas ini terjadi dua arah, yaitu masuk dalam bentuk pendapatan tunai dan keluar dalam bentuk pembayaran tunai.
Bagi pemilik bisnis, laporan arus kas ini sangat krusial bagi keberlangsungan usaha. Bisa saja Anda memperoleh pendapatan yang besar pada hari-hari tertentu, namun belum tentu diterima di hari itu juga (piutang).
Tentunya ini berbeda dengan profit sesungguhnya yang diinginkan pemilik bisnis. Maka dari itu, sangat penting untuk memisahkan pendapatan yang sudah diterima ke dalam laporan arus kas.
Buat laporan proyeksi arus kas ( Cashflow Forecast)
Secara sederhana, proyeksi arus kas adalah perkiraan uang yang mengalir masuk dan keluar di bisnis Anda, termasuk semua pendapatan/pengeluaran yang diproyeksikan di periode tertentu.
Pembuatan proyeksi arus kas sangat penting bagi bisnis Anda, hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana/seberapa besar potensi pertumbuhan bisnis Anda di masa depan.