Mau bisnis kuliner makin laku dan paling dicari oleh calon customer? Mau bisnis Anda tidak banting harga dan terjebak dalam lingkaran perang harga dengan kompetitor? Anda wajib tahu strategi bisnis kuliner di media sosial ini agar makin cuan!
Media sosial & bisnis
Media sosial menjadi salah satu platform paling favorit dan sering digunakan oleh pebisnis untuk memasarkan produk atau jasa karena menawarkan banyak kelebihan karena jangkauan dan akses yang tak terbatas.
Mulai dari memasarkan produk dengan postingan tak berbayar hingga iklan berbayar bisa digunakan oleh pebisnis. Tentunya dua pilihan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Disamping perbedaan yang dimiliki, kesamaan antara kedua jenis postingan ini adalah dibutuhkan strategi yang tepat agar informasi produk atau jasa bisa dibeli oleh calon customer.
Menonjolkan segi aesthetic produk atau jasa, pebisnis yang paham dengan rahasia strategi bisnis kuliner di media sosial akan memberikan dampak yang sangat besar bagi pebisnis. Namun pebisnis yang tidak paham strategi yang digunakan, bisnisnya tidak akan berjalan maksimal dan tidak memenuhi ekspektasi.
4 rahasia strategi bisnis kuliner di media sosial

World’s Top Certified Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan ada 4 rahasia strategi bisnis kuliner yang harus dipahami oleh pebisnis agar bisa sukses.
1. Yang mau beli siapa?
Rahasia penting pertama adalah pebisnis harus tahu siapa target market utama. Seringkali pebisnis saat ditanya siapa target market jawabannya adalah semuanya. Padahal jika pebisnis mau strategi bisnis kulinernya sukses, ia harus tahu siapa target market spesifiknya.
Ibaratkan pemburu yang akan menangkap burung dengan peluru terbatas, ia harus tahu spesifik burung yang akan ditembak. Jika tidak ia akan menghabiskan peluru sia-sia karena menembak burung yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan keinginannya.
“Media sosial memang bisa menjangkau siapa saja dan dimana saja, namun bukan berarti bahwa semua orang adalah target dari strategi bisnis kuliner. Pebisnis harus tahu siapa spesifik market agar strategi bisnis yang dibuat bisa berjalan sesuai ekspektasi.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.
2. Bukan hanya foto dan video saja

Kelebihan dari sosial media adalah sangat menonjolkan unsur visual dibandingkan teks. Pebisnis diberi kemudahan dan keleluasaan untuk menjalankan strategi bisnis kuliner dengan bentuk visual, baik foto maupun video.
Rahasia penting kedua setelah pebisnis mendapatkan target market spesifik adalah strategi bisnis kuliner harus mampu menarik perhatian target market spesifik tersebut. Foto maupun video yang digunakan harus bisa membuat calon customer “berhenti” untuk melihat.
“Harus ada AIDA yaitu ada unsur attention-nya. Strategi bisnis kuliner baik dengan meng-upload visual harus bisa membuat calon customer “berhenti”. Karena percuma saja membuat strategi jika calon customer hanya lewat saja.” jelas Coach Yohanes G. Pauly yang juga Founder dan Master Coach di GRATYO® ini.
Baca juga:
- Wajib baca! Panduan bikin business plan anti ribet!
- Mau rekrut karyawan di bisnis? Simak strategi ini agar tidak salah rekrut!
3. Pricing strategy vs perang harga

Apakah disaat pebisnis berhasil menarik perhatian calon customer, mereka akan langsung membeli?
Belum tentu, bisa saja calon customer hanya sekedar “singgah” untuk lihat dan bertanya dan tidak jadi beli. Lalu apa strategi bisnis kuliner yang harus dilakukan agar calon customer beli?
Rahasianya adalah gunakan pricing strategy, yaitu mengatur strategi harga sehingga semakin banyak calon customer yang beli. Bedanya dengan perang harga adalah disaat perang harga, pebisnis terjebak dan terpaksa menurunkan harga karena kompetitor terus menurunkan harga.
Terdapat 3 langkah yang bisa dilakukan pebisnis untuk pricing strategy:
- Special offer: penawaran spesial untuk mengkonversi calon customer menjadi customer dengan penawaran harga yang berbeda dari normal.
- Scarcity: special offer yang ditawarkan ke calon customer diberi jumlah batas produk yang tersedia
- Urgency: ada batas waktu yang mendesak agar calon customer mengambil keputusan segera untuk membeli
Coach Yohanes G. Pauly mencontohkan pricing strategy ini pada sebuah bisnis kopi yang memberikan special offer untuk americano seharga Rp 25.000 dari harga normal Rp 35.000. Special offer ini hanya berlaku selama 3 hari untuk 15 orang pembeli pertama setiap harinya.
4. Beli sekali saja dan tidak pernah kembali

Seringkali permasalahan yang dialami oleh pebisnis saat menjalankan strategi bisnis kuliner adalah customer hanya beli sekali saja dan tidak lagi beli di bisnis.
Rahasia yang harus diketahui oleh pebisnis agar customer datang lagi untuk beli di bisnis salah satunya dengan menggunakan stimulating loyalty program dengan cara yang berbeda dari biasanya.
“Kebanyakan dari kita tidak semangat saat diberi loyalty program, beli 10 kali dapat gratis 1 kali karena masih ada 9 kotak kosong untuk dapat gratis. Coba ganti dengan 10 kotak kosong dan informasikan customer baru akan langsung dapat 5 cap di transaksi pertama. Jadi tinggal 5 kali cap lagi untuk dapat gratis.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.
Hasilnya? Customer akan berpikir bahwa ia sudah setengah jalan dan sangat disayangkan jika melewatkan kesempatan. Ia akan lebih sering untuk kembali membeli di bisnis agar seluruh cap bisa diisi.
4 rahasia ini bisa diterapkan oleh pebisnis agar strategi bisnis kuliner yang diterapkan bisa berhasil. Anda tertarik untuk mencoba?