Rekrut karyawan bukannya ringankan pekerjaan tapi malah tambah kerjaan? Kalau bukan Anda yang dorong kerja mereka tidak akan kerja? Belum lagi performa karyawan jauh dibawah ekspektasi Anda? Ini rahasia rekrut karyawan yang tidak banyak pebisnis tahu!
Maunya punya SuperTEAM, tapi…
Tak bisa dipungkiri, salah satu aset paling berharga di bisnis adalah karyawan yang performanya diatas harapan dan berhasil mencapai target sehingga membawa bisnis ke next level.
Sayangnya tidak semua bisnis memiliki karyawan seperti yang diharapkan. Kebanyakan pebisnis malah terjebak dengan kondisi dimana punya karyawan yang bukannya membantu pekerjaan tapi malah menambah pekerjaan.
Kinerja karyawan sangat buruk sehingga pebisnis terpaksa turun tangan untuk mengerjakan ulang pekerjaan. Dampaknya waktu pebisnis terkuras habis karena mengurusi karyawan dan yang ada malah makin memberatkan pebisnis semata.
Rahasia rekrut karyawan agar bekerja optimal
Lalu bagaimana rahasia agar punya karyawan yang bagus dan berkualitas di bisnis? Cukupkah hanya dengan melakukan pelatihan ataupun training agar skill karyawan bisa makin terasah?
Jawabannya tidak!
Kenapa? Karena jika pebisnis ingin punya karyawan yang berkualitas, akar utamanya adalah harus rekrut orang yang tepat, di posisi yang tepat dan diwaktu yang tepat saat proses rekrut karyawan.
Namun tentunya pebisnis harus tahu cara rekrut yang tepat agar bisa dapatkan karyawan yang sesuai dengan ekspektasi.
Peraih peringkat No. 1 Business Coach terbaik di tingkat dunia, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa jika pebisnis ingin memiliki karyawan yang bekerja optimal dan memenuhi target maka langkah pertamanya adalah pebisnis haruslah paham bagaimana rahasia rekrut karyawan melalui 4 karakter khusus karyawan.
Dengan memahami karakter khusus saat rekrut karyawan, pebisnis akan bisa merekrut orang yang tepat dan menempatkannya di posisi yang tepat sehingga terwujudlah karyawan yang bekerja optimal.
Apa saja 4 karakter khusus karyawan tersebut?
Dominance (D)
Karakter D memiliki inisiatif yang sangat tinggi untuk melakukan sesuatu, aktif dan berani untuk mencoba.
Jika diibaratkan berselancar di pantai, karakter D akan mengambil seluruh perlengkapan renang dan berangkat ke pantai tanpa diajak.
Sesampainya di pantai karakter D akan mengganti bajunya, menyewa papan selancar dan langsung berselancar ke arah ombak yang tinggi dan setelah selesai akan langsung pulang
Sedangkan untuk di dunia bisnis karakter dominan rata-rata berada di posisi leader, supervisor, manager dan posisi sentral lainnya.
Jika pebisnis ingin merekrut karyawan yang punya inisiatif tinggi maka orang tipikal D inilah yang harus direkrut!
Baca juga:
- Ini rahasia bikin business plan anti ribet yang pasti jalan di bisnis!
- Mau belajar rahasia bangun bisnis? Business Coach kelas dunia ini wajib Anda ikuti!
Influence (I)
Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa karakter I adalah karakter yang terbuka dan mudah bergaul dengan orang lain.
Karakter I memiliki skill untuk membangun hubungan yang baik dengan orang banyak. Namun kelemahan karakter I adalah selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Jika diibaratkan berselancar di pantai, karakter I akan membujuk teman-temannya untuk ikut berenang.
Sesampainya di pantai, karakter I akan mengobrol dulu dengan teman-temannya dan tidak akan langsung menceburkan diri ke air.
Pada saat berenang, karakter I akan mengajak teman-temannya untuk menyewa papan selancar dan berselancar di ombak yang sedang agar bisa berselancar sambil mengobrol.
Coach Yohanes G. Pauly yang juga merupakah Founder dan Master Coach di GRATYO® Practical Business Coaching mengatakan mayoritasnya karakter I jika harus masuk ke 1 bagian bisnis, maka rekrut karyawan dengan karakter I untuk bagian marketing & sales.
Steadiness (S)
Karakter S lebih tenang, loyal dan tertutup. Karakter S cenderung tidak bisa menerima perubahan dengan cepat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi.
Jika diibaratkan berselancar di pantai, karakter S tidak akan berinisiatif untuk pergi sendiri jika tidak diajak oleh karakter I.
Sesampainya di pantai, karakter S yang biasanya selalu ke pantai yang sepi pengunjung, akan memperhatikan keramaian dan butuh waktu untuk beradaptasi dengan pantai yang ramai.
Karakter S kemudian akan mencari ombak dimana ia bisa berselancar dengan tenang.
Sedangkan untuk dunia bisnis, karakter S jika dipaksakan untuk masuk ke 1 bagian saja, maka karakter S biasanya di bagian Human Capital karena cenderung lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, harmonis dan loyal.
Pebisnis tentunya tidak akan rekrut karyawan dan menempatkan karyawan dengan karakter yang cenderung mendengarkan di bagian sales bukan?
Compliance (C)
Karakter C adalah karakter yang fokus ke tugas dan cenderung tertutup. Karaker C sangat teliti dan selalu mengikuti prosedur.
Kekurangan karakter C adalah membutuhkan waktu yang lama dalam mengambil keputusan karena harus berdasarkan fakta dan data.
Jika diibaratkan berselancar ke pantai, karakter C akan akan membuat daftar barang yang dibutuhkan.
Karakter C akan memperhatikan tinggi ombak di pantai dan berapa kencang angin. Saat menyewa papan selancar, karakter C akan memperhatikan bentuk papan selancar apakah ada retakan, jika ia melihat ada retakan, ia akan protes ke pemilik jasa penyewaan.
Saat berselancar karakter C akan berselancar bahkan dengan posisi yang persis sama dengan yang ada di buku panduan.
“Untuk dunia bisnis, karakter C jika dipaksakan untuk masuk ke 1 bagian saja maka untuk dibagian finance & accounting bisa rekrut karyawan dengan karakter Ckarena sangat teliti dan teratur mengikuti prosedur.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.
Coba bayangkan jika saat rekrut karyawan menempatkan orang yang tidak teliti di bagian ini!