Zaman serba online menuntut pebisnis untuk ikut eksis di dunia online. Satu persatu strategi pemasaran online dibuat agar bisa menarik calon customer untuk beli di bisnis mereka. Namun tak jarang pebisnis malah merugi. Ini 3 kesalahan yang sering dilakukan oleh pebisnis, bukannya bikin untung tapi malah buntung!
Strategi Pemasaran Online
Berkembangnya teknologi dan kemudahan akses internet berdampak besar pada pergeseran selera dan perilaku customer. Customer yang dulunya lebih sering belanja secara offline mulai beralih ke belanja melalui platform online yang mebih mudah diakses kapanpun dan dimanapun.
Pergeseran selera dan perilaku customer tentunya berdampak pada strategi pemasaran yang dilakukan oleh pebisnis. Strategi seperti iklan makin gencer dilakukan untuk menarik calon customer agar beli di bisnis.
Strategi pemasaran online makin banyak digunakan oleh pebisnis sejak trendingnya website resmi, e-commerce dan aplikasi lain untuk belanja.
Dibutuhkan waktu, energi dan finansial untuk bisa menjalankan strategi pemasaran online. Namun sayangnya dari sekian banyak pebisnis yang menggunakan strategi tersebut, banyak diantara mereka yang bahkan tidak mengetahui dasar pembuatan strateginya.
Bahkan strategi pemasaran online dibuat tanpa melakukan research terhadap calon customer, tidak mengetahui elemen strategi pemasaran online, apa yang harus diperhatikan dan apa yang harus dihindari.
Tak jarang strategi lain yang sebelumnya diharapkan bisa mendatangkan customer dan meningkatkan omzet malah menjadi bumerang dan merugikan pebisnis.
Bahkan lebih parah lagi, pebisnis tersebut tidak tahu apa kesalahan yang mereka lakukan sehingga ia tetap melakukan kesalahan yang sama berulang kali.
3 Kesalahan fatal saat melakukan strategi pemasaran online
Global Winning Awards Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, menjelaskan 3 kesalahan fatal yang dilakukan oleh pemilik bisnis saat mulai melakukan strategi pemasaran online:
Menguasai keyword yang salah
Beralihnya perilaku customer dengan lebih memilih belanja secara online baik melalui e-commerce atau di website resmi membuat pebisnis kalang kabut dan berlomba-lomba untuk membuat strategi pemasaran online seperti iklan.
Mayoritasnya pebisnis berasumsi bahwa yang penting bisnisnya ada di internet, yang penting sudah punya website dan hadir di e-commerce atau aplikasi belanja online lainnya.
Namun sebenarnya inilah kesalahan besar yang dilakukan oleh pebisnis. Pebisnis hanya “hadir” di internet tapi tidak memperlihatkan “kehadirannya” di mata customer. Ibaratnya seperti ada tapi tiada.
“Apakah dengan hadir di dunia internet maka otomatis calon customer akan tahu dengan bisnis kita? Pebisnis harus menampakkan kehadiran bisnisnya ke calon customer. Bagaimana calon customer akan beli di bisnis jika saat dicari di search engine atau pencarian, produk yang dijual tidak tampil?” ucap Coach Yohanes G. Pauly.
Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan kesalahan fatal yang dilakukan oleh pebisnis sehingga produknya tidak tampil saat dicari calon customer adalah karena menggunakan keyword yang tidak relevan dan sering dicari oleh calon customer.
Logikanya, bagaimana bisnis bisa tampil saat dicari calon customer jika menggunakan keyword yang tidak relevan dengan yang dicari calon customer?
Baca juga:
- Mau rekrut karyawan? Baca ini supaya Anda rekrut karyawan yang tepat!
- Ini buku bisnis yang wajib Anda baca untuk tambah strategi bisnis!
Website tidak disukai robot pencarian (search engine algorithm)
Hadir di internet dan menggunakan keyword yang relevan dengan kebutuhan calon customer tidaklah cukup sebagai syarat agar bisnis bisa hadir saat di cari calon customer.
Salah satu syarat lain yang harus dipenuhi oleh pebisnis adalah agar website tersebut disukai robot pencarian.
Yang harus pebisnis perhatikan adalah website harus friendly atau bersahabat dengan robot pencarian agar disaat calon customer memasukkan keyword yang diinginkan, website bisa tampil di halaman pertama pencarian.
Coach Yohanes G. Pauly yang juga Founder dan Master Coach di GRATYO® Practical Business Coaching menjelaskan salah satu faktor agar website disukai robot pencarian adalah memiliki durasi loading yang singkat.
“Jangan sampai saat Anda sudah menguasai keyword yang sering digunakan oleh calon customer, tapi karena website Anda loading-nya lama sekali, robot pencarian malah tidak menempatkan website Anda di halaman pertama.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.
Website jarang update
Iklan dan strategi pemasaran online lain sangat mementingkan kontinuitas dalam memperbarui konten di website agar performa website tetap bagus.
Sayangnya banyak pebisnis yang malas untuk memperbarui konten di website karena menganggap tidak penting dan buang-buang waktu saja. Padahal sebenarnya kontinuitas dalam memperbarui konten di website agar konten website tetap fresh dan disukai robot pencarian.
Banyak pebisnis yang menilai bahwa pemasaran online hanyalah sebatas hadir di dunia internet dan otomatis calon customer akan datang membeli di bisnis.
Padahal pada dasarnya membutuhkan kepekaan, kejelian, dan kreativitas yang tinggi untuk menarik customer ke bisnis.
Iklan dan strategi pemasaran online lain juga menekankan aspek bahwa pebisnis harus selalu update dengan kondisi, selera dan pola perilaku customer agar tidak salah dalam membuat strategi.
Pebisnis yang berhasil membuat iklan dan strategi pemasaran online sesuai dengan “tuntutan” customer dan menghindari 3 kesalahan fatal ini lebih besar kemungkinannya akan diantri oleh customer.
Pertanyaannya, sudah loloskah strategi yang Anda lakukan dari 3 kesalahan fatal ini? Atau malahan Anda melakukan 3 kesalahan fatal dalam strategi pemasaran online?