cara rekrut karyawan

Ini Cara Rekrut Karyawan Idaman di Bisnis!

Cara rekrut karyawan yang Anda terapkan belum bisa membuat Anda mendapatkan karyawan idaman dengan performa tinggi? Terapkan cara rekrut karyawan ini agar Anda punya karyawan next level dan omset bisnis bisa melimpah!

Cara rekrut karyawan idaman

Permasalahan paling umum yang sering dihadapi pebisnis adalah punya banyak karyawan, tapi sayangnya kinerjanya jauh dibawah harapan. Ujung-ujungnya pebisnis terpaksa mengerjakan ulang seluruh pekerjaan.

Kondisi yang ditemui pebisnis ini sangat jauh dari ekspektasi memiliki karyawan idaman. Jika pebisnis ingin punya karyawan idaman di bisnis, maka caranya adalah pebisnis harus menyelesaikan mulai dari akar penyebab masalah, yaitu cara rekrut karyawan yang tidak tepat.

Pebisnis butuh cara rekrut karyawan yang berbeda agar bisa merekrut orang yang tepat, di posisi yang sesuai dan diwaktu yang dibutuhkan.

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, menuturkan bahwa untuk mendapatkan karyawan idaman dengan performa diatas harapan, pebisnis tidak bisa hanya berpegang pada cara rekrut karyawan 1-on-1 interview saja, sangat penting untuk fokus ke soft skill, yang jarang bisa didapatkan dari 1-on-1 interview.

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan cara rekrut karyawan dengan metode yang ia beri nama GRATYO® Power Recruitment (GPR) yang secara garis besar terbagi dalam 3 tahapan:

Pre-GPR

cara rekrut karyawan
Pebisnis juga harus menempatkan dirinya di “sepatu pelamar kerja”

Tahapan pertama dalam cara rekrut karyawan GPR adalah Pre-GPR. Pada tahap ini pebisnis harus membuat iklan lowongan kerja yang berlandaskan AIDDA (Attention, Interest, Desire, Dancing with objection, dan Action).

Bedanya dengan iklan lowongan biasa adalah pebisnis harus membuat dancing with objection, yaitu sebuah jawaban dari pertanyaan dan keraguan yang muncul di benak calon karyawan saat pertama kali melihat iklan.

Seperti halnya saat membuat iklan untuk marketing, pebisnis juga harus menempatkan dirinya di “sepatu pelamar kerja”. Jika ia menjadi pelamar, kira-kira iklan seperti apa yang membuat pelamar tertarik untuk melamar di sebuah bisnis.

Jika pebisnis membuat iklan lowongan yang tidak tepat, akibatnya adalah orang yang melamar ke bisnis bukanlah orang yang memenuhi kriteria yang diinginkan pebisnis.

Setelah iklan lowongan kerja dibuat berdasarkan prinsip AIDDA, langkah selanjutnya pada Pre-GPR adalah dengan melakukan screening CV para kandidat sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Baca juga:

GPR Session

metode rekrutmen
GPR session dilakukan dengan grup dan dibagi menjadi 3 sesi ABC

Inilah beda metode rekrutmen GPR dengan metode rekrutmen lain. GPR session dilakukan dengan grup dan dibagi menjadi 3 sesi ABC. Ingat bahwa pebisnis bisa melakukan GPR session ini secara tatap muka atau via online.

Sesi pertama adalah A/bility yaitu sesi tes yang mana kandidat diberikan pertanyaan yang intinya adalah untuk melihat attitude dan aptitude para kandidat saat melakukan rekrut karyawan.

Sesi kedua adalah B/ehavior. Tujuan dari sesi B/ehavior untuk menilai behavior atau perilaku kandidat, oleh karena itu berikan beberapa pertanyaan kepada para kandidat dan nilai bagaimana cara mereka menjawabnya. Apakah kandidat tersebut proaktif, sopan, dan perilaku lainnya.

Sesi ketiga adalah C/haracter, sesi ini mirip dengan sesi B/ehavior bedanya adalah pada sesi C/haracter pertanyaan yang diajukan adalah untuk mengenal karakter para kandidat.

Dari 3 sesi inilah akan bisa terlihat hard skill dari setiap kandidat.

Post GPR

Post GPR lebih fokus ke dimensi hard skill

Jika GPR session dilakukan dalam grup, maka Post GPR adalah dengan 1-on-1 interview with truth serum. Tahap ketiga dari cara rekrut karyawan GPR ini hanya melibatkan kandidat yang lolos GPR session.

Interview ini sangat praktis dan powerful untuk dilakukan saat rekrut karyawan dan juga dilakukan oleh perusahaan besar dunia.

Bila saat GPR session lebih fokus ke dimensi soft skill, maka Post GPR lebih fokus ke dimensi hard skill. Pada truth serum ada 2 pertanyaan besar yang ditanyakan, yaitu truth serum tentang kehidupan sebelumnya dan truth serum tentang gaji sebelumnya.

Pertanyaan truth serum tentang kehidupan sebelumnya adalah seperti “Boleh ya nanti saat diskusi saya akan catat nama-nama penting, bila Anda lulus ke tahap final maka saya bisa hubungi untuk reference check mengenai Anda?”

Truth serum ini sangat penting dilakukan oleh pebisnis agar kandidat yang di-interview jujur dan tidak memberikan informasi mengenai pekerjaan sebelumnya yang tidak sesuai dengan fakta.” ujar Coach Yohanes G. Pauly.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *