Sudah lakukan kegiatan marketing tapi penjualan makin menurun? Uang habis tapi pendapatan tidak ada? Bisnis makin sepi customer dan produk tidak laku? Hindari 3 kesalahan fatal ini saat lakukan strategi marketing era digital!
Strategi marketing yang ikuti tren customer
Zaman digital yang serba mengandalkan teknologi dan internet mengubah lini kehidupan terutama dunia bisnis. Dunia bisnis yang awalnya masih menggunakan strategi secara offline mulai beralih dan beradaptasi di era digital.
Ibaratkan seleksi alam hanya yang mampu beradaptasi yang bisa bertahan, pebisnis “dipaksa” untuk mengikuti perubahan jika tidak ingin gulung tikar dan ditinggalkan customer.
Strategi marketing era digital mulai ramai digunakan oleh pebisnis baik dengan memanfaatkan platform seperti e-commerce, sosial media, dan official website.
Namun sayangnya yang terjadi pada pebisnis seringkali bertolak belakang dengan harapan. Jangankan berhasil mendatangkan calon customer untuk beli, dilirik calon customer saja bahkan tidak berhasil!
Banyak pebisnis yang akhirnya malah merugi waktu, energi dan finansial karena tidak mengetahui kesalahan yang dilakukan melakukan strategi marketing di era digital. Bahkan lebih parah lagi, pebisnis tersebut tetap melakukan kesalahan yang sama berulang kali.
Kesalahan fatal strategi marketing era digital

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, mengatakan ada 3 kesalahan fatal yang dilakukan oleh pemilik bisnis saat melakukan strategi marketing era digital:
Customer hanya sekedar lalu
Kesalahan pertama adalah tidak menarik perhatian customer. Tentunya prinsip AIDDA (Attention, Interest, Desire, Dance with Objection, dan Action) harus menjadi fokus pertama yang dilakukan oleh pebisnis.
“Sudahkah strategi yang digunakan menarik perhatian customer? Kesalahan pebisnis disini misalnya headline dan copywriting yang dibuat terlalu biasa sehingga calon customer tidak berhenti, atau design visualnya tidak menarik.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.
Coach Yohanes G. Pauly mengatakan bahwa dalam menjalankan strategi marketing era digital, pebisnis harus “berdiri di sepatu customer” agar mereka bisa lebih paham dan mendalami customer experience.
Informasi terlalu panjang

Kesalahan kedua adalah informasi yang diberikan panjang, rumit dan bertele-tele. Terlalu banyak kata dan informasi sehingga malah membingungkan calon customer.
Asumsi semakin banyak informasi yang dimasukkan maka akan semakin bagus dan menarik perhatian calon customer sehingga membeli di bisnis banyak dianut oleh pebisnis. Padahal nyatanya informasi yang terlalu banyak tidak menjamin calon customer akan membeli.
Coach Yohanes G. Pauly yang juga merupakan Founder dan Master Coach GRATYO® Practical Business Coaching menjelaskan bahwa syarat utama dari informasi yang diberikan adalah bisa menjawab pertanyaan calon customer. Lebih mudahnya harus singkat, padat dan jelas sehingga tidak membuat calon customer bingung dan malah tidak jadi beli.
Baca juga:
- Ini rahasia strategi kuliner agar makin cuan!
- Mau gunakan jasa digital marketing? Baca ini dulu biar tidak rugi!
Tidak menumbuhkan keinginan beli

Tujuan utama saat melakukan strategi marketing adalah agar calon customer membeli di bisnis. Tapi bagaimana jika strategi yang dilakukan malah membuat calon customer “lari” tidak jadi membeli dan malahan membeli di bisnis kompetitor?
Kesalahan ketiga yang sering dilakukan pebisnis adalah iklan yang dibuat tidak menggugah calon customer karena bahasa yang digunakan terlalu biasa dan umum.
Atau karena informasi yang disajikan tidak menggunakan prinsip scarcity dan urgency sehingga calon customer bisa menunda pembeliankarena merasa produk akan selalu tersedia dan bisa dibeli kapan saja.
Alasan lainnya adalah karena tidak ada call to action yang jelas. Pebisnis sudah membuat tulisan informasi tentang produk lengkap dengan visual yang menarik namun tidak ada call to action yang jelas kepada calon customer.
“Misalnya iklan yang dibuat oleh bisnis frozen food, di iklannya tidak ada arahanyang jelas kalau si calon customer ingin membeli harus melakukan apa, hubungi WA kah, atau cara lainnya. Sehingga calon customer yang awalnya berkeinginan beli malah jadi bingung dan tidak jadi beli.” tutup Coach Yohanes G. Pauly.
Pertanyaannya, bebaskah Anda dari 3 kesalahan fatal strategi marketing di era digital? Atau malahan Anda melakukan 3 kesalahan fatal ini saat melakukan strategi marketing era digital?